Tampilkan postingan dengan label jogyakarta. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label jogyakarta. Tampilkan semua postingan

Jogja Trip, Last day ^^

1/14/2013




18 Desember
Hari terakhir di Jogja. Kami akan naik pesawat penerbangan jam 12 siang jadi dari hotel harus berangkat sekitar jam 10. Aku dan teman sekamarku sengaja bangun pagi karena masih ada oleh-oleh yang belum terbeli. Sekitar jam 8 langsung cari beberapa barang oleh-oleh. Cukup 45 menit sudah dapat gantungan kunci, tas dan gelang.



Foto di atas adalah hotel tempatku menginap. Tempatnya tidak jauh dari malioboro. Cukup strategis dengan harga yang tidak terlalu mahal, sekitar 375 ribu untuk semalam dan tambahan 50.000 bila ada tambahan orang dalam satu kamar. Di sini tidak ada restoran khusus hotel, untuk sarapan mereka akan langsung mengantarkan ke kamar. Selama menginap, sarapannya hanya roti panggang dan omelette saja. Tambahan sarapan Rp. 7.000.


Kamarnya tidak terlalu besar, tapi cukup nyaman. Di dalam kamar sudah ada 2 aqua, sabun, sikat gigi dan handuk. Tempat tidurnya cukup nyaman, tidak bau apek dan cukup bersih. Kamar mandinya juga bersih.




Di setiap lantai ada sekitar 6 kamar ^^


Kamarku selama di Jogya ^^

Yeah waktunya pulang. Kami datang kepagian di bandara. Ternyata dari hotel menuju bandara hanya sekitar 30 menit. Untung pesawatnya tidak delay, jadi sesuai jadwal, jam 12.10 kami berangkat meninggalkan Jogja ^^




Bye bye Jogja ^0^

Wah selesai sudah perjalananku dari Jogya. Cukup 55 menit saja aku sudah sampai di Jakarta, kami semua sampai komentar, lain kali kalau jalan-jalan kita naik pesawat aja ya, jangan kereta :p.

Aku cukup senang ga ada yang sakit ataupun halangan berarti selama di sana. Aku juga cukup takjub karena tiap hari minum lebih dari 1,5 liter. Malam-malam sebelum tidur aku menghabiskan sekitar 500 ml air dan pas bangun pagi sampai sebelum berangkat sekitar 1 liter habis. Wah, makanya selama jalan-jalan aku tidak sakit tenggorokan :p. Pulang dari Jogya bukannya pulang, aku malah sempat mampir dulu di Kota Kasablanka buat beli toples untuk parsel ^^

Jogja Trip, Day 4, Kaliurang, Keraton Dan oleh-oleh

1/12/2013


17 Desember 
Hari terakhir jalan-jalan. Sarapan omellete dulu. Hari ini jadwalnya lumayan padat dan tempatnya juga beragam. Jadwal hari ini adalah ke Keraton, Kaliurang, Beli oleh-oleh dan malamnya makan di angkringan.

Kita sudah sengaja datang agak pagian pas keraton buka, ternyata bagian depan sudah menjadi lautan anak-anak sekolah. Entah ada berapa sekolahan yang datang. Yang pasti banyak banget >.<. Beli tiket Rp. 5.000 (turis asing Rp. 25.000) plus izin foto Rp. 1.000. 



Di dalam keraton ini sebenarnya hampir mirip dengan museum tentang barang-barang Sri Sultan dan juga barang-barang pemberian dari luar negeri. Selain itu juga terdapat tempat yang memamerkan jenis-jenis batik yang sering digunakan untuk upacara-upacara tertentu seperti pernikahan. 


Salah satu benda yang menarik buatku ^^. Kamera zaman dulu hehehehe.
Karena terlalu ramai dan sedikit mengejar waktu, setelah selesai satu putaran mengitari seluruh keraton, kami langsung pergi menuju kaliurang. 

Perjalanan menuju Kaliurang pas lagi hujan cukup menakjubkan, karena kabutnya pada naik dan berasa seperti di alam mimpi. Hujannya terus bergemericik, ga ada berhentinya. Pas sampai sana juga hujan dan suasananya agak sepi.



Saat ngeliat ini entah kenapa aku teringat twilight. Pas para vampire berlompatan dari dahan satu ke dahan lain :P

Sambil sedikit hujan-hujanan kita meluncur ke atas, menuju Taman Wisata Plawangan Turgo, Taman Wisata Gunung Merapi. 


Ini foto dari temanku ^^.
Ada 2 tempat yang bisa dikunjungi, ada bukit dan air mancur. Untuk menuju salah satu bukitnya agak sedikit jauh dan tidak terlalu disarankan karena sedang hujan. Jadi kami menuju air terjun yang letaknya tidak terlalu jauh dari pintu masuk, sekitar 10 menit kurang dengan berjalan kaki. Suasana menuju ke sana seperti berada di hutan tropis. Banyak pepohonan dan adem banget. Sayangnya beberapa tempat terlihat seperti bekas longsor dan belum diperbaiki. Jalanannya juga agak licin karena jalanan menuju ke sana terbuat dari batu kali. 


Air mancurnya kering 


Hanya tersisa beberapa tetes saja >.<. Airnya dingiiin eheheh. Belum sempat berlama-lama di sana, hujan turun semakin deras tapi saat perjalan pulang, cuaca malah cerah banget >.<. 

Untuk makan siang kami pergi ke Kampung Wisata Kuliner Pringwulung. Di dalam kampung wisata kuliner ini ada banyak makanan tersedia tapi...... suasananya seperti kota yang ditinggalkan terburu-buru oleh pemiliknya. Alias sepi dan beberapa rumah makan menyalakan lagu tapi ga ada orangnya, ada resto yang pintu dapur yang ada di bagian belakang kasir terbuka. Dipanggil-panggil ga ada orang, Padahal meja depan kasir ada bekas tamu makan dan minum tapi belum dibersihkan. Jalanan di dalamnya sepi dan masih belum tertata dengan rapi, masih ada beberapa bangunan belum selesai. Aku jadi keinget sama pulau yang ada di Skyfall :p. Nah yang ada pengunjung dan ada kehidupan hanya di Rumah Sosis Jogja.




Sesuai dengan namanya, Restoran ini menyajikan menu yang hampir semuanya mengandung sosis. Sosisnya buatan mereka sendiri dengan mengklaim tidak menggunakan MSG dan pengawet. Ada 3 jenis sosis yang ditawarkan, Sosis sapi, ayam dan sosis premium yang menggunakan daging sapi muda dan ukurannya lebih besar dari yang biasa.

Karena belum terlalu palar dan tidak ingin makan nasi, aku memesan Grilled Veal Bratwurst With Onion Sauce (sekitar 32.000) dan Watermelon Juice (Rp.8.000). 


Ini 2 minuman pesanan temanku. Aku lebih suka minuman yang hijau karena lebih segar dan tidak hambar. Tekstur jelly di bawahnya juga cukup unik ^^ walaupun tidak ada rasanya hehehe.


Grilled Veal Bratwurst With Onion Sauce (sekitar 32.000)
2 buah sosis dengan ukuran 2 kali lipat dari sosis biasa yang diberi onion sauce. Rasanya menurutku tidak terlalu istimewa. Tekstur dagingnya lembut dan cukup oke. Sausnya seperti saus gravy yang diberi bawang bombai yang masih agak mentah jadi ada rasa sedikit pahit. 


Sosis yang digulung dengan roti dan keju lalu digoreng dan disajikan dengan saus mayonnaise. Ini makanan pesanan temanku. Menu ini datang paling terakhir saat hampir semua temanku selesai makan. 
Pelayanan di sini agak sedikit lambat, karena pelanggannya hanya kami berdelapan saja tapi makanan datang lama dan beberapa makanan sudah terasa tidak panas saat disajikan. Yang paling panas sepertinya yang sosis gulung punya temanku. 

Yup perjalanann dilanjutkan untuk membeli oleh-oleh. Pemberhentian pertama di Cokelat Monggo. 


Aku membeli red chili, macadamia dan durian. Aku kira rasa duriannya akan terasa, ternyata hanya aromanya saja yang kuat tapi rasanya tidak duren banget >.<. Untuk yang rasa red chili sengaja kubeli karena rasanya cukup unik. Rasanya agak sedikit pedas dengan rasa cengkeh.  Selesai dari Cokelat monggo langsung menuju bakpia patuk 75. Di sana mukai borong makanan kecil dan bakpia. Harga bakpia dengan isi 20 dibandrol dari 25.000 (kacang hijau, Cokelat) dan 26.000 (keju dan campur). Untuk bakpia kacang hijau hanya tahan selama 3 hari dan untuk keju dan cokelat tahan selama satu minggu. 
Selesai beli cemilan, mampir dulu ke pusat dagadu. Aku tidak beli apa-apa karena kurang begitu sreg dengan desainnya. 
Sorenya kami beres-beres dan jalan lagi, kali ini makan di angkringan jalan Malioboro. Makan nasi gudeg ^^. Selesai makan nasi gudeg kita mampir dulu ke mall malioboro. Ada yang masih penasaran sama dagadu, sedangkan aku malah beli komik di gramed :p.

Sekian untuk perjalanan di hari keempat ^^ Besok sudah waktunya pulang ^^


Jogja Trip, Day 3 Pantai Sundak

1/08/2013

16 Desember
Hari ini adalah hari pernikahan temanku, jadi pagi-pagi sekitar jam 10.30 langsung pergi menuju tempat resepsi. Aku baru pertama kali ke nikahan ala Jawa yang MC-nya full bahasa jawa. Berasa tradisionalnya, apalagi tempatnya juga mendukung. Di sana sekalian makan siang karena habis itu kita langsung pergi menuju pantai Sundak yang jaraknya hampir 3 jam perjalanan. Perjalanan dari bisa melihat gedung-gedung tinggi terus turun jadi rumah penduduk dan akhirnya hanya ada sawah dan gunung. Untuk menuju ke sana, kami melewati gunung dan akhirnyaa setelah 3 jam, sampai juga di Pantai Sundak



Pasir putih dengan laut yang masih jernih. Hampir tidak ada sampah berserakan. Di sini kita cuma foto-foto sebentar, jeburin kaki ke air terus lanjut ke pantai satu lagi. Pantai Indrayanti



Butuh perjalanan sekitar 15 menit menuju Pantai Indrayanti. Namun sayang pantainya sudah ramai, sampah berserakan di mana-mana dan bau. Aku bahkan tidak foto pantai itu. Rencana awal kami mau makan sore menjelang malam di sana, tapi saat sudah duduk di sana dan geser bangku karena hujan, pelayan tidak kunjung datang saat dipanggil. Akhirnya langsung pergi menuju restoran yang disarankan sopir mobil sewaan kami.


Pondok makan Griya Wono. Tempat makan di tengah-tengah gunung



Yang datang cuma 2 rombongan





Pohon Buah naga. Jadi selain restoran, dia juga menjual buah naga (kalau sedang berbuah)


Lesehan di bangunan pertama



Biar ga ribet, kita langsung pesan paket untuk 10 orang  (Rp. 260.000) walaupun kita cuma berdepalan. Serunya lagi, kalau ada satu menu atau minuman dari paket ga kita ambil, maka harganya juga dipotong. 


Udang saus tiram, lalapan, urap, tahu tempe. semua 2 porsi
Udangnya biar kecil-kecil tapi enaaak, bumbunya meresap. Urapnya juga enak, tidak pahit walaupun dia bilang pakai daun pepaya dan singkong ^^. 


Ikan bakar (2 porsi)
AKu tidak tahu ini ikan apa, karena awalnya dibilamg ikan kakap tapi durinya agak banyak dan halus-halus. Ya berhubung lapar, ludes aja. 

Selama makan keadaannya sunyi banget dan sesekali suara tokek. Mobil juga jarang ada yang lewat. Apalagi setelah rombongan motor pulang, kita cuma jadi satu-satunya yang datang. Selesai makan langsit sudah gelap, sisi kanan kiri gelap gulita karena tidak ada penerangan jalan. 
Selesai makan langsung pulang. Aku kira bakal tidur semua di mobil, ternyata pada ngobrol ngalur-ngidul, sempet mampir beli minum sama cemilan juga, tiba-tiba sudah sampai Jogja lagi. Pulang ke hotel langsung tidur ^^.

Bersambung Day 4 ^^

Jogja Trip, Day 2, Prambanan, Raminten, Angkringan Joss

1/06/2013

15 Desember 
Akhirnya setelah berjibaku dalam kereta selama 10 jam, akhirnya sampai juga di Jogjakarta. Untung keretanya telat datang, jadi pas sampai di jogya tidak terlalu gelap dan beberapa toko sudah buka ^^. Begitu keluar langsung naik becak ke hotel, kita kena 20.000 satu becak :(, padahal ternyata itu deket banget sama stasiun >.<. 

Sampai di hotel ga bisa langsung check in karena hotelnya sedang penuh dan bisa check in-nya nanti. Sambil menunggu, sarapan dulu ^^. Restoran yang buka baru sedikit dan kebetulan ada tempat makan dekat hotel yang sudah buka ^^




Aku pesan soto ayam (rp, 5.000), nasi putih (Rp. 3.000) dan teh panas (Rp. 2.000)
Karena baru belum lama buka dan mereka masih siap-siap, pelayanannya jadi lama banget >.<. Untuk rasa, biasa aja tidak terlalu istimewa dan agak sedikit hambar. Makanya di meja sudah tersedia bahan peraciknya seperti garam, sambal dan kecap ^^. Kalau di jogya, teh itu pasti manis, kecuali kita bilang teh tawar dan entah kenapa, teh Jogya agak sedikit kental. 

Perut kenyang langsung tancap ke Prambanan ^^. Dari Malioboro menuju Prambanan cukup naik Trans Jogya tanpa transit ^^ (Rp. 3.000). 
Trans Jogya lebih kecil dari Trans Jakarta. Kurang lebih seukuran Kopaja ^^. Sekitar 45 menit akhirnya sampai di 'dekat' prambanan. Dari halte trans jogya menuju prambanan kita harus menyebrang dan jalan ke arah kanan sampai ketemu pintu masuk (sekitar 1 km) Kalau malas jalan, ada andong dan becak yang sudah siap sedia di samping halte (Rp. 5.000/orang)


Tiket masuk ke prambanan sekarang menggunakan kartu isi ulang yang bisa dipake untuk membeli tiket trans Jogya ^^ ( Rp. 50.000/2 orang) dan 50.000 itu masih ada sisa lagi sekitar 12.000 ^^ (kalau pakai kartu ini, tiket trans jogyanya jadi Rp. 2.700)



Sebelum masuk pakai sarung dulu ^^


Anginnya bertiup semilir-semilir bikin ngantuk. Berjalan-jalan sebentar sampai sekitar jam 1an akhirnya kami keluar dari prambanan. Badan kena angin sepoi-sepoi, kurang tidur, banyak jalan jadi lemes. Pulangnya kami naik andong menuju halte trans Jogya :p.

Kali ini Trans Jogyanya agak lama datangnya dan penumpang sudah menumpuk di halte, hujan juga :p. Untung pas di halte malioboro hujannya sudah berhenti. Kita langsung menuju hotel dan mandi plus leha-leha sebentar sambil merencanakan mau makan apa nanti malam.

Salah satu temannya teman sekamarku orang Jogya, jadi aku tanya-tanya tentang makanan enak di Jogya. Ada 2 makanan yang lumayan dekat hotel dan cukup terkenal, House of Raminten dan Angkringan Joss.

House of Raminten

House of raminten ada beberapa cabang di Jogya, salah satunya di Malioboro. Letaknya berada di lantai 4 Mirota Batik. Di depan pintu masuknya kita bisa melihat pelayannya memakai baju seperti jas dan yang perempuan pakai kemben.


Tempatnya tidak terlalu besar, agak gelap dan tempat duduknya lesehan ^^. Di bagian sebelah kanan  atan depan lantai 2 ada panggung kabaret. Kebetulan pas kita datang (hari sabtu) ada pertunjukan kabaret. 

Menu makanannya tidak terlalu banyak dan agak biasa plus harganya tidak terlalu mahal ^^. Sayangnya aku lupa nama makanannya >.< 


Sejenis Bir Pletok Rp. 8.000
Agak bingung mendiskripsikan rasanya, pas awal-awal sebelum gula batunya mencair, rasanya menurutku agak hambar tapi wangi rempah-rempah. Saking banyaknya ampe bingung :p. Pas gula batunya mulai mencair, rasanya jadi mirip-mirip minuman gula dengan aroma rempah :p



Mie Godok



Tempe Mendoan
Tempe mendoannya agak berbeda seperti yang kami bayangkan. Biasanya tempe mendoan tidak digoreng matang, tapi agak setengah matang dengan warna adonannya masih putih. Kalau di sini seperti tempe goreng tepung biasa dengan tepung agak tebal dan diberi bumbu seperti adonan tempe mendoan.



Nasi goreng omelette
Rasanya menurutku agak biasa ^^

Perut kenyang langsung muter-muter di Mirota Batik. Isi tokonya lumayan lengkap dan ada 3 lantai. Isi tiap lantai berbeda dan sangat beragam. Dari baju batik, kain batik meteranm, sarung bantal, daster, tas, minuman tradisional, sampai kuningan juga ada. Tempatnya ramai penuh sesak >.<. Di setiap sudut semuanya orang. Di pintu depan sudah tertulis, hati-hati copet. Jadi sebaiknya jangan sampai lengah ^^.

Selesai putar-putar dan membeli beberapa oleh-oleh, kami langsung meluncur ke angkringan Joss ^^. Naik becak tentunya. Dari Mirota ke Angkringan Joss Rp. 15.000. 


Angkringan Joss

Angkringan Joss ternyata bukan nama kedai, melainkan seperti daerah. Karena ada banyak angkringan nasi kucing terhampar di mana-mana. Letaknya pas di seberang rel kereta api dekat stasiun. Akhirnya kami memilih Angkringan kopi Joss Pak Agus karena kedai dia paling besar dan cukup mencolok


Malam minggu, Angkringannya lumayan penuh dan kami sampai duduk di pinggir jalan dengan jarak 100 meter saja dari rel kereta api. Tanpa penerangan yang cukup juga -__-  dan pengamennya juga banyak. Untung pas selesai pesan, ada tempat kosong di bagian dalam. 


Sistem pemesanan di sini menggunakan nama, jadi kita tulis nama kita dan pesanannya ^^. 


Susu Jahe hangat 
Susu kental manis diberi jahe. Rasanya jahenya lebih pedas daripada yang di raminten. 


Sate Crispy (kulit ayam tepung), Sate Telur, Sate Baso, Sate Kerang 


Nasi Kucing
Nasi kucingnya berisi kikil pedas. Saking gelapnya, aku sampai bingung membedakan cabai dan kikil karena warnanya gelap hehehe. Rasa nasinya agak pera, untuk kikilnya tidak terlalu alot dan bumbunya cukup pas. ^^

Bersambung ke day 3 ^^

Diberdayakan oleh Blogger.