Jogja Trip, Day 2, Prambanan, Raminten, Angkringan Joss


15 Desember 
Akhirnya setelah berjibaku dalam kereta selama 10 jam, akhirnya sampai juga di Jogjakarta. Untung keretanya telat datang, jadi pas sampai di jogya tidak terlalu gelap dan beberapa toko sudah buka ^^. Begitu keluar langsung naik becak ke hotel, kita kena 20.000 satu becak :(, padahal ternyata itu deket banget sama stasiun >.<. 

Sampai di hotel ga bisa langsung check in karena hotelnya sedang penuh dan bisa check in-nya nanti. Sambil menunggu, sarapan dulu ^^. Restoran yang buka baru sedikit dan kebetulan ada tempat makan dekat hotel yang sudah buka ^^




Aku pesan soto ayam (rp, 5.000), nasi putih (Rp. 3.000) dan teh panas (Rp. 2.000)
Karena baru belum lama buka dan mereka masih siap-siap, pelayanannya jadi lama banget >.<. Untuk rasa, biasa aja tidak terlalu istimewa dan agak sedikit hambar. Makanya di meja sudah tersedia bahan peraciknya seperti garam, sambal dan kecap ^^. Kalau di jogya, teh itu pasti manis, kecuali kita bilang teh tawar dan entah kenapa, teh Jogya agak sedikit kental. 

Perut kenyang langsung tancap ke Prambanan ^^. Dari Malioboro menuju Prambanan cukup naik Trans Jogya tanpa transit ^^ (Rp. 3.000). 
Trans Jogya lebih kecil dari Trans Jakarta. Kurang lebih seukuran Kopaja ^^. Sekitar 45 menit akhirnya sampai di 'dekat' prambanan. Dari halte trans jogya menuju prambanan kita harus menyebrang dan jalan ke arah kanan sampai ketemu pintu masuk (sekitar 1 km) Kalau malas jalan, ada andong dan becak yang sudah siap sedia di samping halte (Rp. 5.000/orang)


Tiket masuk ke prambanan sekarang menggunakan kartu isi ulang yang bisa dipake untuk membeli tiket trans Jogya ^^ ( Rp. 50.000/2 orang) dan 50.000 itu masih ada sisa lagi sekitar 12.000 ^^ (kalau pakai kartu ini, tiket trans jogyanya jadi Rp. 2.700)



Sebelum masuk pakai sarung dulu ^^


Anginnya bertiup semilir-semilir bikin ngantuk. Berjalan-jalan sebentar sampai sekitar jam 1an akhirnya kami keluar dari prambanan. Badan kena angin sepoi-sepoi, kurang tidur, banyak jalan jadi lemes. Pulangnya kami naik andong menuju halte trans Jogya :p.

Kali ini Trans Jogyanya agak lama datangnya dan penumpang sudah menumpuk di halte, hujan juga :p. Untung pas di halte malioboro hujannya sudah berhenti. Kita langsung menuju hotel dan mandi plus leha-leha sebentar sambil merencanakan mau makan apa nanti malam.

Salah satu temannya teman sekamarku orang Jogya, jadi aku tanya-tanya tentang makanan enak di Jogya. Ada 2 makanan yang lumayan dekat hotel dan cukup terkenal, House of Raminten dan Angkringan Joss.

House of Raminten

House of raminten ada beberapa cabang di Jogya, salah satunya di Malioboro. Letaknya berada di lantai 4 Mirota Batik. Di depan pintu masuknya kita bisa melihat pelayannya memakai baju seperti jas dan yang perempuan pakai kemben.


Tempatnya tidak terlalu besar, agak gelap dan tempat duduknya lesehan ^^. Di bagian sebelah kanan  atan depan lantai 2 ada panggung kabaret. Kebetulan pas kita datang (hari sabtu) ada pertunjukan kabaret. 

Menu makanannya tidak terlalu banyak dan agak biasa plus harganya tidak terlalu mahal ^^. Sayangnya aku lupa nama makanannya >.< 


Sejenis Bir Pletok Rp. 8.000
Agak bingung mendiskripsikan rasanya, pas awal-awal sebelum gula batunya mencair, rasanya menurutku agak hambar tapi wangi rempah-rempah. Saking banyaknya ampe bingung :p. Pas gula batunya mulai mencair, rasanya jadi mirip-mirip minuman gula dengan aroma rempah :p



Mie Godok



Tempe Mendoan
Tempe mendoannya agak berbeda seperti yang kami bayangkan. Biasanya tempe mendoan tidak digoreng matang, tapi agak setengah matang dengan warna adonannya masih putih. Kalau di sini seperti tempe goreng tepung biasa dengan tepung agak tebal dan diberi bumbu seperti adonan tempe mendoan.



Nasi goreng omelette
Rasanya menurutku agak biasa ^^

Perut kenyang langsung muter-muter di Mirota Batik. Isi tokonya lumayan lengkap dan ada 3 lantai. Isi tiap lantai berbeda dan sangat beragam. Dari baju batik, kain batik meteranm, sarung bantal, daster, tas, minuman tradisional, sampai kuningan juga ada. Tempatnya ramai penuh sesak >.<. Di setiap sudut semuanya orang. Di pintu depan sudah tertulis, hati-hati copet. Jadi sebaiknya jangan sampai lengah ^^.

Selesai putar-putar dan membeli beberapa oleh-oleh, kami langsung meluncur ke angkringan Joss ^^. Naik becak tentunya. Dari Mirota ke Angkringan Joss Rp. 15.000. 


Angkringan Joss

Angkringan Joss ternyata bukan nama kedai, melainkan seperti daerah. Karena ada banyak angkringan nasi kucing terhampar di mana-mana. Letaknya pas di seberang rel kereta api dekat stasiun. Akhirnya kami memilih Angkringan kopi Joss Pak Agus karena kedai dia paling besar dan cukup mencolok


Malam minggu, Angkringannya lumayan penuh dan kami sampai duduk di pinggir jalan dengan jarak 100 meter saja dari rel kereta api. Tanpa penerangan yang cukup juga -__-  dan pengamennya juga banyak. Untung pas selesai pesan, ada tempat kosong di bagian dalam. 


Sistem pemesanan di sini menggunakan nama, jadi kita tulis nama kita dan pesanannya ^^. 


Susu Jahe hangat 
Susu kental manis diberi jahe. Rasanya jahenya lebih pedas daripada yang di raminten. 


Sate Crispy (kulit ayam tepung), Sate Telur, Sate Baso, Sate Kerang 


Nasi Kucing
Nasi kucingnya berisi kikil pedas. Saking gelapnya, aku sampai bingung membedakan cabai dan kikil karena warnanya gelap hehehe. Rasa nasinya agak pera, untuk kikilnya tidak terlalu alot dan bumbunya cukup pas. ^^

Bersambung ke day 3 ^^

5 komentar:

  1. huaaa masih ada soto yang harganya 5rb?? murah banget ya... :D

    house of raminten itu kayaknya bagus ya... walaupun makanannya biasa aja...

    BalasHapus
  2. masih. makanya kaget, nasi goreng justru lebih mahal, 15.000 heheheh. Ini cabangnya, aku pengen yang ke pusatnya ga ada waktu >.<

    BalasHapus
  3. kayaknya asik hehe xD
    btw di jogja emg msh murah2 kok =D

    BalasHapus
  4. hmm..wisata yang menyenangkan, Jogja memang istimewa, jadi inget sesuatu di raminten,kalo ga salah raminten itu pusatnya yang di kota baru ya ?

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.