Macau
St Paul Ruins
The Venetian
Travel
Macau City Tour
Di Macau kami tidak keliling banyak tempat, hanya ke Ruins of St Paul, The Venetian dan City of dream plus makan siang dan belanja sedikit.
Jadwal pertama dimulai setelah kami sarapan dan check out dari hotel. Pemberhentian pertama ke Ruins of St Paul. Sepanjang jalan menuju ke sana kita akan melihat banyak bangunan peninggalan Portugis yang didominasi warna merah muda.
Kalau kita perhatikan juga, jalanannya berbatu-batu dan ada cerita di balik itu. Pada zaman dahulu, Portugis yang menyukai barang-barang dari China selalu mengisi kapal mereka dengan barang-barang dari China. Tapi warga macau tidak pernah meminta barang dari Portugis.
Karena takut kapal mereka karam bila tidak membawa apa-apa, Portugis akhirnya mengisi kapal mereka dengan batu. Batu yang semakin menumpuk itu akhirnya dijadikan jalan.
Ternyata St Paul sudah terbakar sebanyak 3x dan yang terakhir menyebabkan semua orang yang di dalam gereja meninggal dunia. Ada mitos yang mengatakan bahwa berapa kalipun gereja itu dibangun, akan selalu terbakar karena di dekat sana ada kuil dewa nacha (dewa api)
Tempat ini cukup populer di kalangan turis, kalau belum ke sini berarti belum ke Macau. Karena waktu yang diberikan sangat sedikit, alias hanya sekedar untuk foto, aku tidak sempat melihat toko-toko yang ada di sana.
Selesai foto-foto diajak belanja dulu di dekat situ. Ada beberapa pegawai toko di sana bisa bahasa indonesia juga ^^
Seharusnya menurut jadwal, kami pergi ke A Ma temple tapi karena hampir semua ingin ke The Venetian jadi diganti dhe :p. Sebelum ke sana, kita mampir ke toko oleh-oleh yang katanya menjual kue suami istri dan dendeng yang enak ^^
Apa itu kue suami dan istri. Bentuknya seperti bakpia dengan isian rasa manis (Kue istri) dan asin (Kue Suami) plus isian kelapa. Konon katanya bila suami memakan kue istri dan sebaliknya, hubungan mereka akan abadi.
Dendeng di sini ada 2 macam, Babi dan Sapi rasanya juga ada yang pedas dan manis. Rasa dendengnya cukup manis tapi tidak semanis dan sekeras dendeng biasanya dan tebal ^^. Minimal pembelian 2 lembar sekitar 110 gram (+- 110 Dollar Hongkong) dan harga dihitung tergantung berat dendeng.
Lanjut makan siang
kali ini makannya bukan chinese food tapi makanan ala portugis. Letaknya di ruko persis depan jalan raya, dekat dengan MGM hotel.
Perut kenyang, mari lanjut ke The Venetian. Karena keterbatasan waktu, kami hanya punya waktu sekitar 45 menit untuk berjalan-jalan di sana. Kami masuk dari pintu west gate hotel dan shopping mallnya di lantai 3.
Di The Venetian ada banyak gang-gang kecil, petunjuk arah juga tidak terlalu banyak jadi hati-hati nyasar :p karena entah kenapa semua jalan terlihat sama.
Selesai dari The Venetian langsung lanjut ke City of dream, untuk menonton Dragon Show, semacam 4d yang di seluruh ruangannya adalah layar ^^
Setelah itu perjalanan kami di macau sudah selesai dan kembali ke hongkong dengan menggunakan ferry. Perjalanan ferry kali ini entah kenapa lebih cepat dan lebih nyaman. Mungkin karena berangkat tidak terlalu sore dan ombak juga tidak terlalu kencang ^^
Selesailah perjalananku ke Macau. Sayang aku ga sempat pergi ke Macau Tower
Jadwal pertama dimulai setelah kami sarapan dan check out dari hotel. Pemberhentian pertama ke Ruins of St Paul. Sepanjang jalan menuju ke sana kita akan melihat banyak bangunan peninggalan Portugis yang didominasi warna merah muda.
Kalau kita perhatikan juga, jalanannya berbatu-batu dan ada cerita di balik itu. Pada zaman dahulu, Portugis yang menyukai barang-barang dari China selalu mengisi kapal mereka dengan barang-barang dari China. Tapi warga macau tidak pernah meminta barang dari Portugis.
Karena takut kapal mereka karam bila tidak membawa apa-apa, Portugis akhirnya mengisi kapal mereka dengan batu. Batu yang semakin menumpuk itu akhirnya dijadikan jalan.
Selesai foto-foto diajak belanja dulu di dekat situ. Ada beberapa pegawai toko di sana bisa bahasa indonesia juga ^^
Seharusnya menurut jadwal, kami pergi ke A Ma temple tapi karena hampir semua ingin ke The Venetian jadi diganti dhe :p. Sebelum ke sana, kita mampir ke toko oleh-oleh yang katanya menjual kue suami istri dan dendeng yang enak ^^
Apa itu kue suami dan istri. Bentuknya seperti bakpia dengan isian rasa manis (Kue istri) dan asin (Kue Suami) plus isian kelapa. Konon katanya bila suami memakan kue istri dan sebaliknya, hubungan mereka akan abadi.
Dendeng di sini ada 2 macam, Babi dan Sapi rasanya juga ada yang pedas dan manis. Rasa dendengnya cukup manis tapi tidak semanis dan sekeras dendeng biasanya dan tebal ^^. Minimal pembelian 2 lembar sekitar 110 gram (+- 110 Dollar Hongkong) dan harga dihitung tergantung berat dendeng.
Lanjut makan siang
kali ini makannya bukan chinese food tapi makanan ala portugis. Letaknya di ruko persis depan jalan raya, dekat dengan MGM hotel.
Portuguase and Macanase Food
Bagian dalamnya
Garlic Bread
Vegetable Soup
Samosa dan Lumpia
Chicken Curry
Secara keseluruhan, makanan di sini lebih berasa bumbunya dan cocok dengan lidah kita.
Perjalanan menuju The Venetian melewati jembatan
Pintu masuk
Sungai di dalam The Venetian. Banyak yang lempar koin ke sini bahkan ada uang kertas juga
Harus rela antri dari pagi kalau mau naik ini
Salah satu casino yang ada di The Venetian
Ilusi langit cerah yang bikin lupa waktu buat belanja
Ke Macau jangan lupa makan egg tartnya (8 dollar Hk)
Di The Venetian ada banyak gang-gang kecil, petunjuk arah juga tidak terlalu banyak jadi hati-hati nyasar :p karena entah kenapa semua jalan terlihat sama.
Selesai dari The Venetian langsung lanjut ke City of dream, untuk menonton Dragon Show, semacam 4d yang di seluruh ruangannya adalah layar ^^
Tampak depan City Of Dream
Pintu masuk
Naga sudah menunggu
Tiketnya
Pertunjukannya lumayan seru dan sempet bikin pegel leher, karena layarnya di sekeliling kita dan tokoh naganya berpindah pindah dari kiri ke kanan, ke atas bawah. Disarankan untuk mengambil tempat di bagian tidak terlalu depan, sehingga bisa melihat semua sisi. Kalau mau merekam dan foto boleh saja, asalh tidak menggunakan flash.
Pelabuhannya
Selesailah perjalananku ke Macau. Sayang aku ga sempat pergi ke Macau Tower
Post a Comment