Korea
Nanta Show
Tour
[KOREA] Day 2 : Keliling Jeju (UPDATE)
Setelah kemarin bertualang sebentar di Seoul. Hari ini adalah jadwal mengelilingi Pulau Jeju. Hari masih berkabut seperti semalam. Cuaca juga mendung-mendung tertutup kabut tapi ga dingin malah agak pengap
Taukah Kamu
Jeju biasa disebut Samdado, yaitu pulau dengan 3 hal yang berlebih : Angin, Batu hitam dan wanita. Makanya angin di sini cukup dasyat sampe-sampe pesawat bisa delay. Kalau batu hitam katanya karena pulau ini terbentuk karena adanya letusan gunung. Untuk yang wanita agak lupa, cuma yang aku inget katanya satu lelaki bisa punya banyak istri dan ketika zaman perang, para lelaki banyak yang meninggal karena perang. Jadi sisanya kebanyakan cewe. Selain itu di Jeju ternyata yang bekerja itu perempuannya. Mereka ngurus anak,arap sawah masak juga, semuanya dhe.
Hari ini rencana kumpul jam 9 pagi, tapi tour leadernya sama busnya malah telat sekitar 30 menit. Tujuan pertama hari ini adalah Alive Museum. Museum yang di dalamnya terdapat banyak aneka lukisan 2 dimensi yang terlihat 3 dimensi.
Tempatnya sebenarnya tidak terlalu besar tapi di dalam dibuat sedemikian rupa, berkelok-kelok, sehingga ada banyak foto yang bisa kita explore.
Kami di sini sampai sekitar jam 11 sambil menunggu kepastian untuk tempat selanjutnya. Tempat selanjutnya adalah menaiki Yacht. Karena bisa tidaknya kita naik Yacht tergantung dari cuaca,
Ternyata cuacanya masih memungkinkan untuk berlayar. Walaupun sebenarnya masih berkabut. Jarak dari Alive Museum ke tempat Yacht sekitar 15 menit.
Pas jalan, kapal bergoncang ke kiri dan ke kanan. Ombaknya kurang bersahabat. Tapi aku masih sempat melihat ke bawah dan ada tempat tidur dan toilet,
Aku ga beranjak dari sini karena ombaknya kencang dan sulit untuk jalan-jalan. Untung aku ke atas, karena di bawah banyak yang sudah berguguran. Akhirnya ga lama langsung putar balik. Ada dua orang yang akhirnya balik ke hotel karena sakit,Setelah terombang-ambing di lautan, sekarang waktunya makan. Perjalanan sekitar 1 jam lebih. Semua orang pada tepar.
Makan siang kali ini berada di satu wilayah dengan Sunrise Peak. Makanannya adalah seafood steambot.
Rebusan dengan aneka seafood seperi udang, kepiting, cumi dan kerang selain itu juga diberi banyak toge kedelai. Rasa kuahnya sangat lembut namun gurih. Setelah isinya habis, jangan lupa masukkan ramyun. Kenyaang. Di sini aku paling suka sama Japcaenya. Juara enaknya
Perut kenyang, lanjut jalan ke Sunrise Peak yang sayang sekali berkabut. Angin juga kencang. Kita tidak bisa naik sampai atas, cuma sekitaran saja. Waktu yang dikasih juga cuma sedikit. Cuma 15 menit. Tour leadernya cukup strict soal waktu.
Perjalanan dilanjutkan ke tempat syuting All In. Seopji. Di sini cuma dikasih waktu 10 menit daan aku cuma duduk-duduk di pinggir pantai deket-deket sama tour leader, Di sini malah difotoin dan diarahin gayanya sama tour leader local yang ternyata kuliahnya bagian photography. Ternyataa hasilnya baguuus lho.
Selesai dari sini, kita akan belajar mengenai kehidupan orang Jeju zaman dulu.
Untuk rumah yang ada di sini masih asli dan dilindungi oleh negara, jadi ahli waris atau keturunan pemilik rumah akan menjaga rumah tersebut.
Harusnya penjelasan dijelaskan sama petugas di sini, tapi malah dijelasin sama tour leader aku tanpa didampingin petugasnya.
Keunikan-keunikan dapat kita temukan di sini, seperti palang pintu yang sebagai tanda ada atau tidaknya yang punya rumah, toilet yang berada di luar, pintu yang berlapis 3 (karena di Jeju banyak angin jadi untuk melindungi rumah, butuh 3 lapis pintu) sampai informasi prosesi melahirkan yang unik.
Semua itu dijelaskan cukup padat berisi, setelah itu petugasnya menjual 4 product, Madu, madu ling tze, nano nano dan tulang kuda,
Aku jelasin sedikit ya soal produknya, kalau madu mirip-mirip lha sama yang lain. Yang aku inget adalah buah nano nano. Katanya untuk pembuatan si nano nano ini, mereka membuatnya di tanah disusun bergantian dengan madu (kalau ga salah)
Kalau untuk tulang kuda, kenapa pakai kuda karena zaman dulu sapi itu mahal dan digunakan untuk sawah, jadi untuk kalsium mereka ambil dari tulang kuda. Kalau dulu mereka bakar dan dihancurkan, sekarang sudah dibulatkan kecil-kecil. Rasanya kayak tanah.
Baru kali ini ketemu penjual kocaaaak banget. Dia campur ngomong bahasa indonesia ala kadarnya dengan bahasa korea plus kata-kata lucu. Terus kalau ngomong cepeeet banget. Dijamin melek dhe
Akhirnya pulang membeli 2 botol madu dan satu madu ling tze. Fyi: Harga satuannya 40.000 won.
Selesai dari sana lanjut ke Teseum (teddy bear Museum) Cuma satu gedung dan di dalamnya berkelok-kelok. Isinya boneka semua ^^
Karena di hari pertama kemarin tidak ke Dragon head rock, hari ini sebelum makan disempetin lihat.
Penasaran bentuknya kayak apa??
Aku ga foto. Lihat saja sendiri, Karena ternyata tidak seperti bayangan kita.
Malah ngemil cumi. Di bagian depan ada toko jualan cumi antrinya panjang banget. Aku beli agak belakang dengan harga 7.000 Won. Untuk rasanya biasanya saja, tapi cuminya cukup empuk dan dilumuri bumbu gurih asin dengan taburan bonito.
Ikan Kuah. Ikannya ga tau ikan apa, tanya tour guide dia juga ga tau. hehhehe. Satu pot ada 4 potong ikan. Ikannya lembut dengan sedikit lemak yang langsung melting di mulut. Sepertinya sih ini ikan mackarel. Kuahnya tidak terlalu pedas. Selain itu ada beberapa potongan kentang di dalamnya yang tentunya sudah menyerap bumbu ^^.
Habis dari sini langsung capcus menonton NANTA SHOW. tempatnya berada di tempat yang seperti Taman Ismail Marzuki di Jakarta. Teater kecil dan sedikit terpencil.
Daftar pemain hari itu. Karena terburu-buru, aku tidak sadar kalau fotonya agak Blur.Padahal aku pengen cari pemainnya siapa.
Ini aku dapat dari website resminya. Tapi yang managernya waktu itu bukan dia. Aku suka yang hot guy :p. Walaupun dari jauh keliatan gantengnya hehehhe. Apalagi pas adegan terakhir hehehe :p (penasaran? nonton saja hehhe :p)
Kami sampai cukup tepat waktu, di dalam sudah mulai sedikit acaranya, walaupun belum ada pemainnya.
Awalnya memang sedikit pelan dan membosankan, tapiiii itu cuma menit-menit awal. Setelahnya aku seperti dibuat terkesima dengan penampilan mereka. Paling salut sama stamina mereka, walaupun sudah pada lepek tapi tetep semangat.
Untuk ceritanya sendiri adalah menceritakan tentang suasana dapur ketika mau ada acara. Ada banyak menu yang harus mereka buat dalam waktu singkat. Selama acara tidak ada bahasa yang jelas, jadi walaupun tidak mengerti bahasa korea tidak masalah
Serunya lagi, NANTA SHOW ini ada interaksi dengan penonton, seperti mereka akan melempar beberapa barang atau bahan makanan ke penonton. Lalu ada 2 sesi di mana penonton akan naik ke atas panggung, laluu akan dapat foto kenang-kenangan juga.
Jadi, kalau ke Korea tidak rugi nonton Nanta Show. Selama tour, kayaknya cuma ini yang paling pas waktunya dan pas serunya.
Pulang dari sana langsung pulang, menempuh perjalanan cukup lama dan sampe hotel sekitar jam 10an. Harus Packing.
Bersiap untuk hari esok, kembali ke Seoul ^^
Taukah Kamu
Jeju biasa disebut Samdado, yaitu pulau dengan 3 hal yang berlebih : Angin, Batu hitam dan wanita. Makanya angin di sini cukup dasyat sampe-sampe pesawat bisa delay. Kalau batu hitam katanya karena pulau ini terbentuk karena adanya letusan gunung. Untuk yang wanita agak lupa, cuma yang aku inget katanya satu lelaki bisa punya banyak istri dan ketika zaman perang, para lelaki banyak yang meninggal karena perang. Jadi sisanya kebanyakan cewe. Selain itu di Jeju ternyata yang bekerja itu perempuannya. Mereka ngurus anak,arap sawah masak juga, semuanya dhe.
Hari ini rencana kumpul jam 9 pagi, tapi tour leadernya sama busnya malah telat sekitar 30 menit. Tujuan pertama hari ini adalah Alive Museum. Museum yang di dalamnya terdapat banyak aneka lukisan 2 dimensi yang terlihat 3 dimensi.
Tempatnya sebenarnya tidak terlalu besar tapi di dalam dibuat sedemikian rupa, berkelok-kelok, sehingga ada banyak foto yang bisa kita explore.
Kami di sini sampai sekitar jam 11 sambil menunggu kepastian untuk tempat selanjutnya. Tempat selanjutnya adalah menaiki Yacht. Karena bisa tidaknya kita naik Yacht tergantung dari cuaca,
Ternyata cuacanya masih memungkinkan untuk berlayar. Walaupun sebenarnya masih berkabut. Jarak dari Alive Museum ke tempat Yacht sekitar 15 menit.
Bersiap menaiki Yacht
Guncangannya paling terasa di bagian bawah, jadi aku ke bagian atas dan duduk di pinggir. Sepanjang mata memandang yang ada laut dan kabut. Sama sekali ga tahu ada apa di depan kita.
Aku ga beranjak dari sini karena ombaknya kencang dan sulit untuk jalan-jalan. Untung aku ke atas, karena di bawah banyak yang sudah berguguran. Akhirnya ga lama langsung putar balik. Ada dua orang yang akhirnya balik ke hotel karena sakit,Setelah terombang-ambing di lautan, sekarang waktunya makan. Perjalanan sekitar 1 jam lebih. Semua orang pada tepar.
Makan siang kali ini berada di satu wilayah dengan Sunrise Peak. Makanannya adalah seafood steambot.
Rebusan dengan aneka seafood seperi udang, kepiting, cumi dan kerang selain itu juga diberi banyak toge kedelai. Rasa kuahnya sangat lembut namun gurih. Setelah isinya habis, jangan lupa masukkan ramyun. Kenyaang. Di sini aku paling suka sama Japcaenya. Juara enaknya
Perut kenyang, lanjut jalan ke Sunrise Peak yang sayang sekali berkabut. Angin juga kencang. Kita tidak bisa naik sampai atas, cuma sekitaran saja. Waktu yang dikasih juga cuma sedikit. Cuma 15 menit. Tour leadernya cukup strict soal waktu.
Perjalanan dilanjutkan ke tempat syuting All In. Seopji. Di sini cuma dikasih waktu 10 menit daan aku cuma duduk-duduk di pinggir pantai deket-deket sama tour leader, Di sini malah difotoin dan diarahin gayanya sama tour leader local yang ternyata kuliahnya bagian photography. Ternyataa hasilnya baguuus lho.
Selesai dari sini, kita akan belajar mengenai kehidupan orang Jeju zaman dulu.
Untuk rumah yang ada di sini masih asli dan dilindungi oleh negara, jadi ahli waris atau keturunan pemilik rumah akan menjaga rumah tersebut.
Harusnya penjelasan dijelaskan sama petugas di sini, tapi malah dijelasin sama tour leader aku tanpa didampingin petugasnya.
Keunikan-keunikan dapat kita temukan di sini, seperti palang pintu yang sebagai tanda ada atau tidaknya yang punya rumah, toilet yang berada di luar, pintu yang berlapis 3 (karena di Jeju banyak angin jadi untuk melindungi rumah, butuh 3 lapis pintu) sampai informasi prosesi melahirkan yang unik.
Semua itu dijelaskan cukup padat berisi, setelah itu petugasnya menjual 4 product, Madu, madu ling tze, nano nano dan tulang kuda,
Aku jelasin sedikit ya soal produknya, kalau madu mirip-mirip lha sama yang lain. Yang aku inget adalah buah nano nano. Katanya untuk pembuatan si nano nano ini, mereka membuatnya di tanah disusun bergantian dengan madu (kalau ga salah)
Kalau untuk tulang kuda, kenapa pakai kuda karena zaman dulu sapi itu mahal dan digunakan untuk sawah, jadi untuk kalsium mereka ambil dari tulang kuda. Kalau dulu mereka bakar dan dihancurkan, sekarang sudah dibulatkan kecil-kecil. Rasanya kayak tanah.
Baru kali ini ketemu penjual kocaaaak banget. Dia campur ngomong bahasa indonesia ala kadarnya dengan bahasa korea plus kata-kata lucu. Terus kalau ngomong cepeeet banget. Dijamin melek dhe
Akhirnya pulang membeli 2 botol madu dan satu madu ling tze. Fyi: Harga satuannya 40.000 won.
Selesai dari sana lanjut ke Teseum (teddy bear Museum) Cuma satu gedung dan di dalamnya berkelok-kelok. Isinya boneka semua ^^
Katanya ini tempat kerjanya pembuat Teddy Bear
Ngemil Odeng (3.000 won)
Karena di hari pertama kemarin tidak ke Dragon head rock, hari ini sebelum makan disempetin lihat.
Penasaran bentuknya kayak apa??
Aku ga foto. Lihat saja sendiri, Karena ternyata tidak seperti bayangan kita.
Malah ngemil cumi. Di bagian depan ada toko jualan cumi antrinya panjang banget. Aku beli agak belakang dengan harga 7.000 Won. Untuk rasanya biasanya saja, tapi cuminya cukup empuk dan dilumuri bumbu gurih asin dengan taburan bonito.
Tempat Makan Malam
Ikan Kuah. Ikannya ga tau ikan apa, tanya tour guide dia juga ga tau. hehhehe. Satu pot ada 4 potong ikan. Ikannya lembut dengan sedikit lemak yang langsung melting di mulut. Sepertinya sih ini ikan mackarel. Kuahnya tidak terlalu pedas. Selain itu ada beberapa potongan kentang di dalamnya yang tentunya sudah menyerap bumbu ^^.
Habis dari sini langsung capcus menonton NANTA SHOW. tempatnya berada di tempat yang seperti Taman Ismail Marzuki di Jakarta. Teater kecil dan sedikit terpencil.
Daftar pemain hari itu. Karena terburu-buru, aku tidak sadar kalau fotonya agak Blur.Padahal aku pengen cari pemainnya siapa.
Ini aku dapat dari website resminya. Tapi yang managernya waktu itu bukan dia. Aku suka yang hot guy :p. Walaupun dari jauh keliatan gantengnya hehehhe. Apalagi pas adegan terakhir hehehe :p (penasaran? nonton saja hehhe :p)
Kami sampai cukup tepat waktu, di dalam sudah mulai sedikit acaranya, walaupun belum ada pemainnya.
Awalnya memang sedikit pelan dan membosankan, tapiiii itu cuma menit-menit awal. Setelahnya aku seperti dibuat terkesima dengan penampilan mereka. Paling salut sama stamina mereka, walaupun sudah pada lepek tapi tetep semangat.
Untuk ceritanya sendiri adalah menceritakan tentang suasana dapur ketika mau ada acara. Ada banyak menu yang harus mereka buat dalam waktu singkat. Selama acara tidak ada bahasa yang jelas, jadi walaupun tidak mengerti bahasa korea tidak masalah
Serunya lagi, NANTA SHOW ini ada interaksi dengan penonton, seperti mereka akan melempar beberapa barang atau bahan makanan ke penonton. Lalu ada 2 sesi di mana penonton akan naik ke atas panggung, laluu akan dapat foto kenang-kenangan juga.
Jadi, kalau ke Korea tidak rugi nonton Nanta Show. Selama tour, kayaknya cuma ini yang paling pas waktunya dan pas serunya.
Pulang dari sana langsung pulang, menempuh perjalanan cukup lama dan sampe hotel sekitar jam 10an. Harus Packing.
Bersiap untuk hari esok, kembali ke Seoul ^^
Kok gak ada foto foto di dalem alive museum nya?
BalasHapus